leads

Januari 19, 2012

Proses Control

Dalam mengontrol suatu variabel proses,seperti temperatur,tekanan, level (ketinggian cairan,di tanki), kecepatan alir (flow rates) dan lain-lain, diperlukan suatu sistem pengontrolan yang terdiri dari :

I. Primary Element (atau alat pantau utama,yang langsung berhubungan dengan fluida.Contoh: elemen orifice,elemen turbinmeter,termocouple dll)

II. Converter (P/I), adalah suatu alat yang langsung berhubungan dengan Primary elemen,untuk mengkonversikan tekanan atau sehu, yang dikirimkan oleh primary elemen,untuk diubah menjadi suatu arus listrik standar (4-20 mA).

III.Transmiter alat yang berhubungan dengan Converter (P/I), menerima sinyal arus listrik dari converter,untuk diteruskan ke controller. Biasanya Converter (P/I) sudah berada didalam Transmiter dengan kata lain sudah menjadi satu dengan Transmiter.

IV. Controller, alat yang akan menjadi penentu untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya. Alat ini menerima arus listrik dari transmitter dan mengirimkan tindakan/action yang berupa arus listrik juga ke converter (I/P -- bukan P/I lagi).

V. Converter (I/P), alat yang akan mengkonversikan arus standard (4-20mA) dari controller ,untuk kemudian diubah menjadi tekanan standar (3-15 psig) yang dipakai untuk menggerakkan valve atau yang disebut sebagai finally element. Terkadang alat ini menjadi satu dengan finally element.

VI. Finally Element, adalah suatu alat yang langsung bertugas untuk mengatur kondisi fluida di lapangan,seperti, valve control.

1.Transmitter,
•Transmiter dipakai untuk mengkonversikan suatu variabel proses (seperti dicontohkan jenisnya diatas) ke dalam bentuk sinyal yang dikirimkan ke kontroler dan/atau ke indikator.
•Transmitter dapat diklasifikasikan dalam 2 type, yaitu, type pneumatik dan type elektrik.
•Output sinyal distandarkan antara 0,2 sampai 1 kg/cm2G ( 3 sampai 15 psig) untuk type pneumatik dan 4 sampai 20 mA untuk type elektrik.

2.Controller,
•Berfungsi untuk menerjemahkan sunyal dan mengurangi deviasi dari nilai yang telah di set (pada set point) dengan sinyal yang diterima dari Transmitter.
•Dalam penggunaan dilapangan kontroller dibagi menjadi 4 type:

a.P Control Action
Dipakai untuk sistem pengontrolan lokal atau disebut "Grade-Down"

b.PI Control Action
Jenis ini yang paling sering dipakai.

c.PID Control Action
Dipakai pada pengontrolan temperatur, dimana dianggap responnya cukup kecil.(Penurunan temperatur membutuhkan alat kontrol dengan kepekaan yang tinggi).

Umumnya suatu kontroler akan merespon sinyal yang diterimanya dan diperbandingkan antara nilai set-point (yang dibuat oleh operator) dan sinyak yang diterimanya dari transmitter .Respon itu dikirmkan ke Control Valve atau alat lain yang akan merubah secara langsung kondisi variabel dilapangan.
Umumnya suatu proses sistem kontrol akan berakhir pada alat kontrol terakhir, seperti Control Valves.
Type-type Control Valves adalah:
1. Globe Valves



• Valve inilah yang paling sering digunakan untuk mengontrol suatu sistem alir. Dengan fleksibilitas taraf penutupan (Open-Closed) yang dapay diatur sesuai dengan kebutuhan suatu sistem.

2. Angel Valves



• Dipakai untuk fluida-fluida dengan perbedaan tekanan yang tinggi, Flushing Fluida dan fluida-fluida yang mengandung padatan.
• Umumnya juga dipakai dibagian bawah suatu tanki/vessel atau tempat yang kemungkinan mengandung kotoran/padatan.

3. Butterfly Valves



• Butterfly valves digunakan pada fluida dengan perbedaan tekanan yang kecil dan pada flow rate yang tinggi.
• Butterfly valves dipakai dalam range penutupan 0-600, kecuali dalam kasus-kasus tertentu.

4. Three-way Valves




• Valve ini digunakan untuk membagi aliran atau untuk menyambungkan beberapa aliran
• Dalam beberapa kasus,pada pipa dengan diameter lebih dari 6 inch,i Two-Way Valves lebih murah dibanding harus menggunakan Three-way Valves.
Secara umum, Sistem Instrumen dibagi menjadi 4, yaitu Flow Instrument,Level Instrument, Pressure instrument dan Temperatur Instrument.

Tidak ada komentar:

lead