leads

Januari 19, 2012

Mengenai Intrinsically Safety (IS)

Seperti yang kita ketahui, Intrinsically Safety (IS) membatasi energi (listrik) yang memasuki hazardous area melalui IS Barrier, sehingga apabila terjadi hubungan singkat, energi karena timbulnya panas, spikes dan arcing
tidak cukup untuk bisa menyebabkan api (dalam lingkungan combustible  ada bahan bakar dan oksigen).



Pada umumnya IS Instrument akan sama saja dengan non-IS instrument, jadi kita tidak bisa mengatakan lebih atau kurang bermasalah. Yang membedakan adalah sertifikasinya, dan pada instalasi harus dilengkapi dengan IS
Barrier di lokasi non-hazardous.

Keuntungan menggunakan IS system :

1. Instalasi lapangan (conduit, junction box, cable gland, dsb.) tidak perlu Explosion-Proof --> lebih ekonomis. Walaupun demikian meskipun untuk non-IS instrument umumnya tetap menggunakan enclosure Ex-Proof yang sama (hanya karena factor ekonomis, membuat standard enclosure standard yang Ex-Proof dengan jumlah banyak lebih murah daripada membeda-bedakan enclosurenya).
2. Enclosure bisa dibuka dalam keadaan live circuit (powered) --> mempermudah maintenance, bisa melakukan maintenance dalam keadaan live circuit. Instrument tidak perlu dilepas dan dibawa ke workshop untuk maintenance.
3. Instalasi Ex-proof umumnya lebih susah untuk melakukan maintenance, seperti harus membuka baut yang demikian banyak pada Ex-proof enclosure, dan sangat berat.


Kerugian menggunakan IS System :

1. Menambah komponen (IS Barrier) juga berarti menaikkan kemungkinan terjadinya kerusakan. Walaupun demikian, saya jarang sekali mendapatkan IS Barrier yang rusak. Apabila terjadi kerusakan umumnya dikarenakan adanya surge dimana tidak dilindungi oleh surge protector. Harap dicatat IS Barrier dan Surge Protector mempunyai fungsi yang berbeda meskipun keduanya membatasi energi.
2. Harga system menjadi lebih mahal karena harus memasangkan IS Barrier kesemua koneksi kabel ke hazardous area. Walaupun demikian, kalau di total dengan instalasi lapangan (yang tidak perlu Ex-proof), umumnya total menjadi lebih murah.
3. Perlu mengadakan perhitungan besaran L (Inductance), C (Capacitance) dan R (Resistance) maksimum yang diperbolehkan sesuai sertifikasi, karena L dan C menyimpan energi, yang meskipun sudah dibatasi oleh IS Barrier, dari energi yang tersimpan bisa cukup besar untuk terjadinya api. Umumnya kita akan mendapatkan limitasi panjang kabel yang lebih pendek dibanding instalasi non-IS (Ex-proof).

Hampir semua instrumen untuk Oil & Gas umumnya mempunyai sertifikasi untuk IS maupun Ex-proof. Jadi secara umum, kita menentukan saja apakah design kita mau menggunakan IS atau Ex-proof. Secara pribadi saya lebih senang menggunakan IS daripada Ex-proof.

Intrinsically Safe (IS) adalah salah satu bentuk protection (banyak dipakai dan berasal dari Eropa) dari electronic instrument untuk aplikasi di hazardous area, dengan cara membatasi energy yang di supply ke instrument, sehingga jika terjadi spark, energy yang timbul tidak cukup kuat untuk menyalakan gas mixture (yang secara normal maupun tidak normal berada disekitar instrument tersebut). Untuk itu digunakan IS barrier, yang disamping membatasi energi juga mengisolate sebelah luar daerah hazardous (koneksi ke instrumentnya) dan sebelah dalam non hazardous (koneksi ke control room/panel). Perlu diketahui bahwa IS harus certified untuk complete loopnya, yang terdiri atas instruments, cables, barrier etc., tetapi dibagian non hazardousnya (misal DCS, PLC etc.) tidak perlu.

Kalau Explosionproof adalah proteksi yang menggunakan housing sebagai pelindung fisik, sehingga jika terjadi explosion / api didalam instrument housing atau junction box, tetap di keep didalam box dan high temperature
tidak merembet keluar (daerah hazardous). Tipe proteksi ini banyak dipakai di USA.

Kita-kita ini yang tidak punya standard jadi campur aduk, tergantung siapa yang punya interest. Jika ada diskusi tentang mana yang lebih unggul, biasanya makan waktu lama dan belum tentu dapat hasil yang memuaskan. Berikut ini list yang saya coba buat seingat saya, mungkin nanti akan ada yang nambahin atau bahkan menyangkal dan mengurangi list yang saya buat.

Keuntungan IS :

• Orang maintenance akan lebih ringan pekerjaannya, karena dia tidak harus mematikan power ke instrument tersebut jika akan membuka housingnya, sehingga bisa langsung melakukan live calibration, loop check dll. Hal ini tidak bisa dilakukan untuk explosion proof type, dimana dia harus matikan power supply, instrument dicopot dan dibawa ke workshop untuk pekerjaan calibration, kecuali dengan cara hot work permit system yang banyak makan tenaga kerja. Dengan ini kemungkinan adanya kecelakaan karena kesalahan technician dapat diminimize.
• Loop yang sama applicable untuk hazardous area class I div. 1 maupun div. 2 (explosion proof untuk class I div. 1 memerlukan wiring installation yang lebih ketat dibanding div. 2), jadi IS lebih sederhana.
• Loop hazardous dan non-hazardousnya tidak saling berhubungan (terisolir di barriernya), sehingga trouble di satu sisi tidak berpengaruh ke sisi lainnya.
• Barrier biasanya dilengkapi dengan kemampuan ground fault detection, sehingga dapat membantu detection-nya.

Kerugian IS :

• Ada tambahan satu komponen (barrier) pada loop dibandingkan dengan loop explosion proof, berarti mengurangi reliability, tetapi kalau kita bisa dapat reliable barrier, jadinya efeknya kecil.
• Ada peralatan tertentu yang tidak bisa (atau belum) menggunakan IS system, misalnya fire detections, special intruments (radioactive, gelombang etc.), sehingga tidak konsisten.
• Package vendor (terutama yang dari USA) sering kali juga tidak bisa, sehingga IS menjadi special order dan mahal.

Instruments Brand dengan system IS sudah banyak juga (termasuk yang made in USA), transmitters Yokogawa, Rosemount, Fisher etc. Barrier = MTL (Measurement Technology Limited, England), Pepper Fuch (Germany).

Tidak ada komentar:

lead